Rabu, 08 Juli 2015

14 Band Indie Dengan Penjualan Album Terbaik

14 Band Indie Dengan Penjualan Album Terbaik

   Sejak dulu industri musik begitu kompetitif. Sebagian besar seniman yang beruntung, memiliki kesempatan untuk membuat album. Memiliki album terlaris adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Dengan mempunyai bukti fisik atas hasil kreatifitas tanpa batas ditambah dengan banyaknya fans yang menghargai hasil sang maha karya. Di bawah ini, Anda akan menemukan 14 album terlaris sepanjang masa.

1.Pandai Besi - Album Daur Baur (2013), Single “Lelaki Pemalu”
   Band baru hasil mutasi dua personel Efek Rumah Kaca dan beberapa musikus, telah mengantarkan Cholil dan Akbar ke ranah aransemen yang lebih baru lewat album yang mereka rilis berjudul “Daur, Baur”.
   Pandai Besi berhasil membuat karya baru yang begitu kompak. Bahkan mereka bisa membuat pendengar yang akrab dengan lagu-lagu aslinya (ERK) mendapat pengalaman dan nilai yang benar-benar berbeda. Seperti menikmati sebuah album debut brilian dari sebuah grup musik baru yang amat menjanjikan.


2.The Adams – Album The Adams(2005), Single “Konservatif”
   Album penuh perdana dari The Adams, terealisasi pada 2005. Album ini dipilih untuk menjadi album indie terbaik. Terlebih dua single-nya “Konservatif” dan “Waiting” mendapat kehormatan menjadi bagian dari soundtrack film laris “Janji Joni”.


3. White Shoes and The Couples Company -  Album White Shoes and The Couples Company (2005), Single “Windu & Derfrina dan Senandung Maaf”
   Album White Shoes and The Couples Company (2005), Single “Windu & Derfrina dan Senandung Maaf”Album ini adalah album perdana studio yang dirilis dibawah naungan Aksara Records pada Tahun 2004. Perlu diacungi jempol, karena mereka adalah band indie yang bisa mencapai pangsa pasar penjualan album di Amerika Serikat oleh label Minty Fresh di 2007 silam.


4.Goodnight Electric - Album Love and Turbo Action (2004), Single “Am I robot?”
   Goodnight electric merilis debut perdananya pada akhir Tahun 2004 di bawah naungan label HFMF Records dengan beberapa single seperti "Am I Robot?" dan "Rocket Ship Goes By" yang berhasil mendapatkan apresiasi serta perhatian yang cukup baik di masyarakat pencinta musik di Indonesia, khususnya di kalangan remaja Jakarta. Awal karir yang baik pada album pertama ini membawa Goodnight Electric sebagai nominasi Best New Artist di MTV Indonesia Music Award Tahun 2005 dan Best Live Performing Artist di Paranoia Award Hard Rock FM Jakarta 2005. Prestasi yang memuaskan ditambah dengan ikut berpastisipasi dalam berbagai charity event.


5.Sarasvati - Album Story of Peter (2010), Single “Story of Peter”
   Nama album ini diambil dari single yang berjudul “Story Of Peter”, musik yang bernuansa gothic menambah kesan horor pada lagu ini. Bagi yang suka uji nyali coba deh dengerin lagu ini tengah malam, pesan yang disampaikan begitu terasa, sosok peter tergambar jelas lewat lirik dan musik yang dimainkan.


6. Burgerkill – Album Berkarat (2003), Single “Berkarat”
   Band indie metal core asal Bandung ini memiliki kiprah sejak Tahun 1995. Di mana mereka berhasil menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik pada Tahun 2000. Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di Negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Burgerkill berhasil merilis album kedua dengan judul “Berkarat”. Lewat album Berkarat Burgerkill masuk kedalam salah satu nominasi di ajang bergengsi AMI Awards. Dan mereka berhasil menyabet award untuk kategori Best Metal Production.


7. Seringai – Album Taring (2012), Single “Tragedi”
   Pada Juli 2012 ini album “Taring”  hadir di tengah pendengar musik rock beroktan tinggi. Sangat mengejutkan ketika single "Tragedi" telah diunduh 23 ribu kali hanya dalam waktu dua jam. Promosi yang apik melalui jejaring informasi ‘Twitter’ dan fanbase ‘Facebook’ berhasil membuktikan bahwa cara tersebut sangatlah ampuh untuk menjaring massa. Album Taring sendiri dikeluarkan dalam dua versi yaitu versi Deluxe dan versi reguler. Versi Deluxe berisi paket CD, poster, dan stiker artwork album "Taring" yang hanya diproduksi terbatas berjumlah 999 buah.


8. Pure Saturday - Album Pure Saturday (1995), Single “Kosong”
   Banyak yang bertanya mengapa banyak sekali orang yang menyukai lagu di album Pure Saturday yang pertama ini. Simple jawabanya, kandungan musik yang bagus, melodi dan lirik yang kuat. Untuk membaca maksud dari lagu-lagu yang terdapat di dalamnya tidak rumit, semuanya berfokus langsung pada maksud utama yang ingin ditunjukan. Album ini suskes terjual hingga 5000 copy, waw!


9. Bangkutaman – Album Ode Buat Kota (2010), Single “Catch Me When I Fall”
   Band ini awalnya berdomisili di Yogyakarta sebelum akhirnya mereka hijrah ke Jakarta dan memulai karirnya di Ibukota ini. Bertajuk “Ode Buat Kota”, ini adalah album terbaru sekaligus kedua mereka setelah “Love Among The Ruins”, album perdana yang dirilis Tahun 2003 oleh Blossom Records. Saat ini, Bangkutaman berada di bawah bendera Jangan Marah Records, perusahaan rekaman yang menaungi band-band seperti Efek Rumah Kaca dan Zeke Khaseli. “Ode Buat Kota” adalah hasil dari hijrah ketiga personilnya ke Ibukota. Mereka bertiga, ibarat tripod yang menopang kamera-ekspresi musik mereka yang mencoba merekam apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan, tentang
kehidupan di kota. Single andalan  “Catch Me When I Fall” adalah ballads-rock yang sangat seksi, sekaligus manis dan sentimentil.


10. Rock n Roll Mafia - Album OutBox (2007), Single “ Zsa Zsa Zsu”
   Album kedua RNRM 'Outbox' (2007) yang lebih bernuansa Pop Elektronic, selama ini belum banyak band yang dapat melakukannya dan memperoleh pengakuan. Dalam penggarapan EP terbaru ini RNRM lebih memilih untuk menggunakan aransemen sederhana dengan atmosfir yang terdengar orisinil. Kini mereka tidak hanya dominan menggunakan synthesizers, looping, dan sampling, namun banyak bereksperimen menggunakan instrument analog seperti gitar, perkusi, drum, dan bass yang direkam sendiri.


11. Tika and The Dissidents – Album The Headless Songstress(2009), Single “May Day”
   Berbeda dengan lirik-lirik dari album sebelumnya yang terkesan galau, lirik-lirik yang ditulis Tika di album “The Headless Songstress” banyak melemparkan kritik sosial dengan sarkasme yang nakal dan lantang. Salah satu lagunya adalah “May Day” yang ditulis dan didedikasikan Tika untuk memperingati Hari Buruh. Bahkan pada 1 Mei 2009 lalu lagu tersebut dijadikan lagu resmi sebuah serikat buruh pada peringatan hari buruh se-dunia di Detroit, Amerika Serikat .


12. The Upstairs – Album Matraman(2004), Single “Apakah Aku Berada di Mars Atau Mereka Mengundang Orang Mars”
   The Upstairs merilis debut CD yang bertitel “Matraman” di bawah independen label Sirkus Rekord pada Tanggal 14 Februari 2004. Acara pesta rilis album itu kemudian tercatat sebagai gigs paling ramai yang pernah diselenggarakan di BBS Bar, Menteng, Jakarta. 100 keping CD Matraman pun sold out dalam hitungan dua jam di acara tersebut.Kemudian The Upstairs merilis video single pertama mereka “Apakah Aku Berada Di Mars atau Mereka Mengundang Orang Mars”. Beberapa prestasi diraih dengan menerima heavy rotation airplay dan sempat menduduki posisi teratas di berbagai charts stasiun radio di Pulau Jawa selama beberapa minggu. Single tersebut menjadi indie hits dan mengakibatkan album “Matraman” diburu banyak orang. Sayangnya, keterbatasan distribusi indie label membuat album ini sulit didapatkan di pasaran. Untuk menanggapi permintaan yang tinggi, Bulan Agustus 2004 album “Matraman” dirilis dalam format kaset dengan distribusi nasional via label RNB. Album debut yang menuai banyak pujian dari kritikus lokal ini kemudian oleh majalah MTV Trax ditetapkan sebagai salah satu The Best Indie Album 2004. Majalah HAI di akhir Tahun 2004 bahkan memilih The Upstairs sebagai The Best Indie Band 2004. Prestasi yang luar biasa!


13. Teenage Death Star – Album Longway To Nowhere (2008), Single "I’ve Got Johnny In My Head"
   Album “Longway to Nowhere” dikemas dengan cukup menarik. Dalam bentuk booklet dari pada sleeve album, dan juga format double CD. TDS sepertinya memang ingin membuat album mereka ini sebagai senjata berbahaya yang menyerang lawan maupun kawan. Dalam penampilan panggungnya, band yang digawangi Dandy (vokal), Alvin (gitar), Sat Nb (bass), Helvi (gitar) dan Firman (drum) itu memang tidak punya aturan. Albumnya kali ini juga masih mencoba menawarkan hal serupa, salah satunya “I’ve Got Johnny in My Head”yang menjadi soundtrack dalam film “Janji Joni”.


14. Rumahakit - Album 1+2 (2012), Single “Bernyanyi Menunggu”
   “Bernyanyi Menunggu” single pertama dari “1+2” yang merupakan album ketiga dari Rumahsakit, pasca bubarnya mereka pada Tahun 2004 dan kembali reunian di Tahun 2012. Dipilih untuk menjadi single pertama karena lagu ini memang dipersembahkan untuk mereka para fans yang telah setia menunggu Rumahsakit kembali dengan album barunya. Isinya menceritakan bahwa Rumahsakit sebenarnya selalu ada dan selalu (bernyanyi) menunggu saat yang tepat, saat yang indah untuk kembali hadir di tengah-tengah mereka (para fans-nya).

Sumber

3 komentar:

  1. Nice info! Salam kenal, sy merilis album secara independent jg. Title : Bountiful Eyes. Bisa di check di www (dot) pennyhutabarat (dot)com. Maupun soundcloud/ youtube. Terus Support independent musician! #indielokal :)

    BalasHapus
  2. Efek rumah kaca juga keren kak, lirik nya kritik anti mainstream hehehe

    Nonton film action
    Download film action

    BalasHapus